"Harapan kami semua agar ibu bisa sembuh, memang di usia 68 tahun seperti Bu Ratna dengan sel upnornal yang memakan sel-sel baik dalam tubuh kita, ibu mungkin merasa sulit melawannya. Tapi dengan semangat, insyaallah ibu dapat terus beraktifitas sekaligus melawan penyakit ini,".
Sebagai perempuan atau ibu sekaligus istri, tidak hanya berkutat urusan dapur saja. Karena perempuan punya hak untuk memberdayakan diri sendiri. Dan, di Sekuntum Melati, mereka bisa mengembangkan diri.
Terinspirasi dari semangat perjuangan Ibu Kartini, Melati Erzaldi menerapkan pemberdayaan perempuan secara khusus melalui sebuah model pembelajaran yang mampu mengakomodasi potensi sumber daya manusia (SDM) perempuan sesuai dengan minat dan bakat serta potensi sumber daya alam di Bangka Belitung. Dan berdirilah Sekuntum Melati (Sekolah Perempuan Mandiri dan Terlatih) di Bangka Belitung
“Saya yakin, kalau perempuan sudah turun, pasti semua nurut. Paling tidak suami, anak nurut. Jadi, ibu-ibu perempuan bisa bekerja dan berkarya di garda terdepan. Perempuan harus berpolitik. Kita ngatur uang belanja aja berpolitik,” kata dia.
Sekuntum Melati memang beranjak dari ide besar akan sebuah keyakinan, bahwa ada potensi yang belum tergali dari perempuan-perempuan Babel.
Setelah divonis 20 tahun penjara atas kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin, perempuan bernama lengkap Jessica Kumala Wongso itu diketahui lebih sering berdiam diri di dalam kamar selnya.