Erzaldi saat berdiskusi dengan warga nelayan Tanjung Bunga Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang (Sabtu, 16/11/2024). Foto : babelinsight.id
"Jika sudah dipersiapkan SPBN ini, para nelayan saya harap jangan mengalihkan jatah pembelian BBM untuk operasional tambang"
-Erzaldi Rosman-
-------
Penulis: Friz
Editor: Nekagusti
Lebih dari 250 nelayan di kawasan ini, membutuhkan SPBN disampaikan kepada Erzaldi Rosman dalam pertemuan dengan Nelayan Tanjung Bunga, Kecamatan Bukit Intan Kota Pangkalpinang, Sabtu (16/11/2024).
Kelurahan Tanjung Bunga memiliki kawasan wisata Pantai yang sekaligus menjadi tempat pangkalan para nelayan. Para nelayan kawasan ini berkomitmen untuk bergabung dengan nelayan sekitar, mulai dari Air Itam hingga Batu Belubang.
Menanggapi ini, Erzaldi menyarankan untuk langsung mengatur dalam surat izin pendirian SPBN dengan maksud setiap liter pembagian pembelian untuk nelayan teratur dengan rapi.
"Silahkan segera menyepakati SPBN ini ditentukan letaknya dimana. Karena SPBN ini sebaiknya berdekatan dengan restoran, yang nantinya bisa mendukung pariwisata sekitar wilayah ini hingga kemudahan nelayan juga," ungkapnya menyarankan.
Kawasan wisata pantai dan pangkalan nelayan di Tanjung Bunga, Pangkalpinang. Foto : babelinsight.id
Digambarkannya untuk segera dipersiapkan oleh komunitas nelayan di kawasan ini, sewa tanah ini hanya dibutuhnya luasan kurang lebih 12 meter dikalikan dua.
"Nanti koordinat pasti pembangunan SPBN ini langsung kita serahkan kepada pihak Pertamina, sambil berjalan izin pengeloaannya selesai," jelasnya.
Selain terkait SPBN, para nelayan juga menyampaikan kebutuhan HT (perangkat radio komunikasi nelayan) untuk mengantisipasi atau membantu komunikasi antar nelayan saat melaut.
"Misalnya para nelayan akan lebih mudah berkomunikasi sesama nelayan, khususnya jika terjadi kerusakan mesin kapal dan sebagainya karena signal handphone tidak memadai di tengah laut," jelas salah seorang perwakilan nelayan yang hadir dalam pertemuan ini.
Dijelaskan mereka bahwa perjalanan nelayan ke perairan laut menempuh waktu setidaknya dua jam perjalanan. Cukup jauh dan terkendala bagi mereka jika hanya mengandalkan signal handphone.
"Lewat dari Pulau Panjang, signal sudah hilang," tambah mereka menjelaskan.
Menanggapi ini, Erzaldi menjelaskan komunikasi ini tentu harus menggunakan signal satelit, selain harganya relatif mahal dan harus tiap kapal nelayan memiliki, maka Erzaldi menyarankan untuk disepakati pembelian dengan pola pembayaran berangsur.
"Saran saya, lakukan sistem pengadaan yang dibayar mengangsur," ajaknya.
Solusi dari Erzaldi
Berkaitan dengan menyediakan SPBN disini, Erzaldi juga menyarankan pembelian BBM bagi nelayan dengan harga tetap tetapi pembayarannya ini sebagain dialihkan untuk angsuran pengadaan alat komunikasi satelit tersebut.
"HT ini harus dirawat, jika bersepakat, kita akan merencanakan detail. Mulai dari kesepakatan harga beli BBM kapal hingga persentasi pembayaran angsuran HT," jelasnya.
Foto bersama Warga Nelaya Tanjung Bunga dan Erzaldi untuk Pasangan BERAMAL (Bersama Erzaldi-Yuri Kemal). Foto : babelinsight.id
Dengan demikian, harapannya setiap kapal yang beroperasional di wilayah ini mendapatkan fasilitas BBM dan alat komunikasi secara bersamaan.
Selebihnya, dalam pertemuan ini, Erzaldi menyampaikan jika dirinya kembali menjabat, peran lebih aktif dari masyarakat untuk berkomunikasi kepadanya mengingat dirinya pasti menghadapi banyak tanggung jawab.
"Kunjungan mungkin akan lebih jarang terjadi, silahkan untuk lebih aktif menyampaikan aspirasi ke saya walau saya jarang berkunjung," jelas Erzaldi yang kembali mengikuti Kontestasi Pemilihan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dalam Pemilukada Serentak 2024.
Erzaldi merupakan Pasangan BERAMAL (Bersama Erzaldi-Yuri Kemal) dengan Nomor Urut 1 untuk Pemilihan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung 2024-2029.
