Erzaldi Rosman menggelar dialog bersama jemaah Masjid Al-Husna, Kelurahan Sidodadi, Kabupaten Bangka, Minggu (27/10/2024). Foto: babelinsight.id
Walau sedikit namun dapat memberikan manfaat yang besar. Hal inilah disebutkan Erzaldi Rosman kekuatan dari infak, atau amalan berupa memberikan harta atau benda secara sukarela kepada orang lain, yang menjadi anjuran dalam agama Islam.
__
Penulis: Fadjroel
Editor: Putra Mahendra
Infak bermanfaat dalam membangun dan mengembangkan kepentingan umat Islam pada bidang sosial, ekonomi, dan keagamaan. Melalui infak yang tak lain dari umat, juga telah memberikan manfaatnya bagi dunia pendidikan anak-anak Bangka Belitung (Babel).
Sebagaimana diketahui, Rosman Djohan Institut (RDI) memiliki program kuliah-kerja ke luar negeri, khususnya Jerman dan Taiwan yang kini telah banyak memberangkatkan anak-anak usia remaja. Mereka diberikan kesempatan untuk membuktikan diri, menunjukkan sumber daya manusia (SDM) Babel yang unggul.
Salah satu sumber dana yang termanfaatkan untuk para generasi muda ini menggapai cita-cita tersebut, kata Erzaldi dari infak yang bekerja sama dengan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Babel. Dari dana tersebut, sudah puluhan pelajar kurang mampu diberangkatkan untuk kuliah.
Ia mengungkapkan pentingnya infak untuk sebagai amalan untuk kemaslahatan umat, baik untuk sosial, pendidikan, mapun keagamaan. Foto: babelinsight.id
"Beberapa masjid dan majelis taklim di bawah naungan IPHI, termasuk RDI sudah memiliki bank infak. Saldo yang masuk dari dana umat ini kami gunakan membiayai kuliah anak tidak mampu," ujarnya kepada jemaah Masjid Al-Husna, Kelurahan Sidodadi, Sungailiat, Bangka, Minggu (27/10/2024).
Terakhir, kata Erzaldi, pihaknya telah memberangkatkan 22 pelajar yang akan menempuh masa perkuliahan dan kerja di dua negara, Jerman dan Taiwan. Saat ini, dari dana umat tersebut anak-anak generasi muda Babel telah menjalani tes di universitas, serta jurusan yang sudah ditentukan.
Dari bank infak, Erzaldi melalui Rosman Djohan Institut memanfaatkannya untuk kepentingan pendidikan di Babel dengan memberangkatkan generasi muda untuk kuliah dan bekerja di luar negeri. Foto: babelinsight.id
"Kadang-kadang anak kita kuliah hanya karena gengsi, sehingga memilih jurusan bukan dengan keahliannya. Saya tidak suka anak manja, makanya (peserta) dikirim ke sana. Alhamdulillah, sudah ada dari mereka masuk ke jurusan informatika, digital, dan AI (kedataan)," pungkasnya.