Ketua DPD Partai Gerindra Babel memberikan pengarahan kepada puluhan saksi Pilpres dan Pileg, di Desa Labu, Bangka Selatan yang akan bertugas pada Pemilu 2024. Foto: babelinsight.id
Saksi adalah sebagai pioneer, atau garda terdepan terwujudnya pesta demokrasi yang adil, jujur, dan transparan.
___
Penulis: Fadjroel
Editor: Putra Mahendra
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, terjun langsung memberikan pengarahan kepada puluhan orang yang akan menjadi koordinator, saksi pemilu, dan saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS), di Desa Labu, Kabupaten Bangka Selatan, Selasa (23/1/2024).
Rasa tanggung jawab, kecintaan terhadap partai, dan juga kepemahaman yang kuat mengenai peran dan fungsi masing-masing, menjadi kunci bagi para saksi dalam menjalankan tugasnya selama masa Pemilu 2024. Sebab, saksi disebutkan Erzaldi sebagai pioneer, atau garda terdepan terwujudnya pesta demokrasi yang adil, jujur, dan transparan.
"Saksi adalah garis paling depan. Maka, harus memiliki ilmu, dan pemahaman yang kuat, sehingga pemilu berjalan baik, benar, dan aman. Percuma kita kampanye kiri, kanan, depan, belakang, atas, bawah, tetapi hasil yang kita harapkan sirna, tidak dapat kita raih, karena kelengahan saksi kita. Kita harus mengamankan suara kita dengan sebaik-baiknya," katanya.
Ia menegaskan para saksi harus memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya mengawasi, dan mengawal jalannya Pemilu yang jujur, adil, dan transparan. Foto: babelinsight.id
Ia meminta para saksi untuk satu komando dalam bertugas, yakni bertugas sesuai arahan yang akan diberikan pimpinan partai, dan menghindari adanya kontak dengan pihak eksternal. Terlebih, hal tersebut ditegaskan Gubernur Babel periode 2017-2022 ini, akan berpotensi mengganggu kondusivitas partai, dan mengganggu pengawasan sepanjang pencoblosan.
"Saksi yang dipanggil hari ini bukan perkara nilai duit yang diterima, bukan. Tetapi, jiwa dan raga kita itu kepada partai, kepatuhan terhadap partai dan pimpinan itu mutlak. Lakukan pengamatan sedetail mungkin. Mengamati di dalam TPS, mulai dari penempatan logistik, termasuk penghitungan, itu yang harus paling detail," katanya.
Erzaldi yang juga Ketua TKD Babel mengingatkan para saksi untuk tidak lengah, dan terlalu cepat dalam euforia sehingga akan mengganggu fokus dalam pengawasan Pemilu. Foto: babelinsight.id
Dilanjutkan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Babel ini, saksi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan saksi Pemilihan Legislatif (Pileg) harus memiliki tanggung jawab moral. Jika hal ini dilakukan, ia yakin tidak akan mengalihkan fokus pengawasan, sekalipun selama proses pemilu berlangsung posisi Gerindra dengan pasangan Capres-Cawapresnya dianggap banyak lembaga telah di atas angin.
"Kita jangan sampai kecolongan, jangan euforia sebelum diumumkan kita menang. Kalau kita lengah, inilah yang membuka pintu peluang data kita dimasuki orang. Kita harus pastikan Prabowo menang, Ibu Melati DPR RI, provinsi siapa, kabupaten/kota siapa. Kalau kita mantap, tahu dari awal sampai akhir apa yang kita perbuat, insyaallah kita menang, selesai!" kata Erzaldi.