Erzaldi Rosman di arak oleh warga suku Ketapik, Desa Kacung, Kecamatan Kelapa, Bangka Barat saat acara pesta adat, Minggu (9/7/2023). Foto: babelinsight.id
Ketika arak-arakan tiba di depan rumah, warga menebarkan beras kunyit ke arah arak-arakan tersebut. Setelahnya qori/qoriah yang akan mengkhatam Al-Qur’an.
Kebahagiaan tampak dari wajah Erzaldi Rosman saat hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Kacung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat (Babar). Bukan tanpa alasan, hal ini karena dirinya disambut begitu hangat oleh warga desa.
Bahkan, dirinya diarak menggunakan sadur, atau sepeda durung (sepeda dorong) yang dihias. Penyambutan meriah ini dilakukan karena kehadiran Gubernur Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022 ini menjadi kebanggaan bagi mereka, di mana Erzaldi memenuhi undangan warga.
Desa Kacung, pada Minggu (9/7/2023), menggelar pesta adat oleh suku Ketapik. Disadur dari portal.bangkabaratkab.go.id, pesta adat ini ialah khataman Al-Qur'an. Mereka yang akan mengkhatam Al-Qur’an diarak keliling desa dengan menggunakan sadur seperti yang dilakukan warga kepada Erzaldi.
Tradisi ini ialah kegiatan syukuran, dan penghargaan bagi para qori/qoriah yang di arak keliling kampung sebelum mereka mengkhatamkan Al-Qur'an. Foto: babelinsight.id
Di sepanjang jalan, atau rute yang akan dilalaui para qori dan qoriah, warga sudah menunggu di depan rumah mereka masing-masing. Ketika arak-arakan tiba di depan rumah, warga menebarkan beras kunyit ke arah arak-arakan tersebut. Setelahnya, qori/qoriah yang akan mengkhatam Al-Qur’an masuk ke dalam masjid untuk mengkhatam Al-Qur’an.
Sakralnya tradisi Suku Ketapik
Tradisi kampung oleh suku Ketapik ini membuat Erzaldi kagum, sekaligus bangga. Sebab, di tengah-tengah semakin berkembang, dan majunya teknologi, tradisi tersebut masih bertahan secara turun-temurun sejak puluhan tahun. Ia menilai ini sebagai bukti sakralnya tradisi, sehingga terjaga dengan baik.
"Tradisi ini saya dengar sudah turun-temurun, sudah 77 tahun. Tradisi ini sangat kental dengan nilai budaya, dan keislaman. Karena tradisi ini seperti penghargaan bagi para penghafal Al-Qur'an. Sangat luar biasa,".
-Erzaldi Rosman-
Tradisi ini juga memperlihatkan bagaimana warga Desa Kacung sangat bangga dalam memperdalam ilmu agama, disamping mengembangkan keilmuan umum lainnya. Hal ini, kata Erzaldi patut menjadi contoh, karena ilmu agama menjadi bekal terbaik untuk lebih dekat kepada Allah SWT.
"Inilah jalan kita untuk menjadi umat Allah yang bangga dengan ajaran agama. Baik sebagai individu akan membawa kita sebagai (umat) Islam yang rahmatan lil alamin, juga akan mendatangkan keberkahan dan rida dari Allah," katanya.