Melati Erzaldi sempat bersapa dengan warga Desa Keretak. Foto : Babelinsight.id
Melati bersyukur masih bisa berkunjung dan menjalin silaturahmi saat ruwahan, karena selama mendampingi sang suami yang seorang Gubernur Babel periode 2017-2022 ia tak sempat berbincang panjang.
______
Penulis: Frizia
Editor: Putra Mahendra
KERETAK - "Mungkin lima tahunan kita tidak bertemu." Itu adalah hal pertama yang disampaikan Melati Erzaldi saat berkunjung ke rumah salah satu warga di Desa Keretak, Kecamatan Sungai Kelan, Kabupaten Bangka Tengah, Minggu (05/03/2023).
Kunjungannya ke Desa Keretak dalam rangka menghadiri undangan acara ruwahan, yang merupakan tradisi tahunan menyambut bulan suci Ramadan.
Salah satu rumah yang dikunjungi bakal calon legislatif DPR RI ini adalah rumah salah satu sahabatnya dalam kepengurusan Majelis Taqlim Desa Keretak.
Adalah Ibu Nurhayati. Ketua Majelis Taqlim Desa Keretak yang dikenal Melati Erzaldi sejak masih aktif mengurus organisasi majelis taqlim, sekaligus sebagai istri Bupati Bangka Tengah (Erzaldi Rosman) hampir 10 tahun lalu.
Melati Erzaldi saat bertemu dengan Ibu Kayung (Ibu Nur Hayati) Ketua Majelis Taqlim Desa Keretak. Foto : Babelinsight.id
Tadi saya tanya, waktu mau bertamu ke rumah ketua majelis taqlim di sini, ternyata ke rumah Bu Kayung (sapaan akrab Ibu Nur Hayati). Masih Bu Kayung ketuanya?"
Melati Erzaldi
Dia terkejut. Karena sahabatnya ini sudah lama menjadi Ketua Majelis Taqlim Desa Keretak.
"Sebenarnya mau diganti bu, tapi anggota lain tidak mau," curhat Ibu Kayung yang mengaku sudah hampir 15 tahun menjabat sebagai Ketua Majelis Taqlim.
Ruahan hingga Ramadhan
Ruwahan menyajikan layaknya hari raya, seperti ketupat, rendang daging, opor ayam kampung, hingga ikan semur.
Masakannyapun dimasak masih dengan kayu bakar. Tidak ketinggalan kue-kue khas lebaran.
"Saya ingat rendang bikinan mama saya, khas kalau di Padang, bikinan mama saya dikasih terasi dalam bumbunya," cerita Melati Erzaldi saat mencicipi masakan Ibu Nurhayati dengan lepat kecil-kecil.
Mencicipi makanan khas acara ruwahan. Foto : Babelinsight.id
Tradisi di kampung ini selain ruahan bersama, biasanya menyusul di hari berikutnya masing-masing rumah melakukan ruwahan.
Ruwahan dilakukan untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal dunia menjelang Ramadan, bersama kerabat yang diundang.
"Biasanya keluarga nganggung di sini, baca Yasin dan tahlilan untuk mendoakan arwah keluarga yang sudah meninggal," ungkap Ibu Nurhayati.
Kebersamaan lainnya dalam Majelis Taqlim Desa Keretak, diceritakan Ibu Nurhayati, tidak ketinggalan pada awal bulan Ramadan, seperti buka puasa bersama di hari pertama bulan suci.
"Majelis taqlim di sini, melaksanakan buka puasa bersama di hari pertama Ramadan, setiap tahun," ceritanya yang rutin melaksanakan kegiatan ini bersama anggota Majelis Taqlim Simpang Katis hingga Keretak, setidaknya 18 orang anggota.
Baca juga: