Lokal


Senin, 19 Desember 2022 03:48 WIB

Bangka Selatan

Landscape Laut Nek Aji Rusak, Entah Siapa yang Salah?

Beginilah kondisi landscape di Pantai Nek Aji Toboali yang mengalami kerusakan cukup parah akibat keteledoran panitia yang membiarkan kendaraan bertonase berat masuk/foto: babelinsight.id

Kesan kurang mengenakkan tersaji pasca KONI Bangka Selatan (Basel) menggelar festival marching band kemarin di pelataran Pantai Laut Nek Aji, Toboali.
______

Penulis: Tris JQ
Editor: Putra Mahen


TOBOALI - Bukan soal penyelenggaraan festivalnya. Namun ini menyangkut jejak kurang baik terhadap fisik aset daerah yang rusak, yang diduga akibat adanya keteledoran dari penyelenggara, dalam hal ini KONI Basel.

Ada apa?

Begini. Pelataran landscape di Pantai Laut Nek Aji sekarang jadi rusak. Conblock dari batu alam yang awalnya tersusun rapi dan indah, usai acara, ditinggalkan dalam keadaan pecah-pecah di beberapa titik. Padahal itu adalah aset (walau masih dalam sengketa kepemilikan) yang harusnya dijaga dan tak boleh rusak, apalagi ada unsur kesengajaan dan pembiaran.

Masyarakat menduga, lantai landscape Laut Nek Aji yang sebelumnya mulus, dan sekarang hancur berkeping itu, diakibatkan adanya mobil yang bermuatan air dengan kapasitas berton-ton sengaja naik ke area landscape. Sementara di waktu yang bersamaan, penyelenggara diduga kuat tidak memperhatikan kondisi tersebut.

Mobil yang dimaksud adalah mobil WC umum portable. Kebetulan mobil itu milik PUPR Pemkab Bangka Tengah yang entah sengaja atau tidak, sepengetahuan panitia atau tidak, nyelonong masuk ke area belakang panggung utama. Tepat di titik kerusakan tadi.

Nah, kerusakan tersebut disesalkan oleh pedagang-pedagang yang biasa mangkal di landscape dengan menyebutkan, kekuatan lantai landscape itu tidak sebanding dengan berat mobil WC umum tersebut.

Mobil sebesar itu nyelonong masuk ke area, sampai semen pecah seperti itu apakah mereka (panitia pelaksana) tidak tahu lantai batu alam itu mahal, aset yang mahal dirusak seenaknya, diperlakukan seperti milik pribadi,"

Pedagang

Sementara itu, Ketua KONI Bangka Selatan Akbar Alfaddjeri membenarkan kerusakan yang tampak nyata di depan mata itu disebabkan oleh mobil WC umum milik PUPR Pemkab Bateng, yang sayangnya menurut pengakuan dia, sengaja disuruh masuk oleh panitia pelaksana ke area tersebut.  

"Iya benar (kerusakan), nanti kita perbaiki melalui dinas pariwisata dan ini akan kita sampaikan pihak dinas," ujarnya.  

Lahan masih sengketa

Beginilah kondisi landscape di Pantai Nek Aji Toboali yang mengalami kerusakan cukup parah akibat keteledoran panitia yang membiarkan kendaraan bertonase berat masuk/foto: babelinsight.id

Kendati demikian Akbar Alfaddjeri menjelaskan bahwa lahan tersebut, termasuk lokasi yang mengalami kerusakan, masih ada kaitan sengketa antara pemerintah daerah dan kepolisian yang saling klaim kepemilikan.

"Inikan lahan sengketa antara pemda dan kepolisian, maka dijadikan aset. Tumpang tindih terjadi dan para pelaku usaha kecil di sini memanfaatkan aset di atas (lahan) sengketa," tambahnya.  

Sebagai informasi, miliaran rupiah dana dari APBD pemda setempat sudah mengalir di area itu, tepatnya pada kepemimpinan Bupati Bangka Selatan Justiar Noer.

Namun sayangnya sampai sekarang lahan itu belum jelas siapa yang punya. Sementara perseteruan adu klaim antar sesama instansi negara yakni Pemda Basel dan kepolisian setempat hingga kini tak berkesudahan, akibatnya sengketa lahan yang di atasnya sudah dibangun landscape itu seolah-olah dibiarkan, dan kini dimanfaatkan pedagang untuk jadi lokasi berjualan.

Baca juga:


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur