News


Kamis, 24 November 2022 12:33 WIB

Erzaldi Rosman

Di Tangan Erzaldi, Stunting Babel Terus Menurun

Penanganan stunting di Bangka Belitung terus menurun dari tahun ke tahun di bawah kepemimpinan Erzaldi Rosman sebagai Gubernur Babel periode 2017-2022. Foto dan grafis: babelinsight.id

"Secara umum tren status gizi membaik dari tahun ke tahun, kalau kita lihat dari tahun 2018, 2019 dan 2021 angka stunting sudah menurun sekarang menjadi 24.4 persen,".

dr. Dante Saksono Harbuwono
Wakil Menteri Kesehatan RI

--------

Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti

Sebagai seorang pemimpin sudah semestinya dapat membawa perubahan ke arah yang lebih di segala bidang, sehingga akan berdampak langsung bagi kehidupan rakyatnya. Hal ini pun berlaku di setiap jenjang kepemimpinan, tak terkecuali sebagai seorang gubernur. 

Tolok ukur kesejahteraan tidak hanya berkutat pada sektor-sektor strategis yang berafiliasi pada perekonomian yang meliputi pertambangan, perkebunan, dan perikanan saja seperti halnya di Bangka Belitung (Babel). Tetapi, kesejahteraan dapat pula dilihat dari persoalan kesehatan.

Kesehatan tidak pernah lepas dari perhatian Erzaldi Rosman saat dirinya menjabat Gubernur Babel periode 2017-2022. Satu kasus penting yang selalu disoroti yakni angka stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Segala upaya penekanan terus dilakukan.

Walhasil, berkat keseriusan, serta kerja sama seluruh tim yang ia pimpin sebagai kepala daerah, Erzaldi mampu menunjukkan perannya dengan terus menurunnya angka stunting di Babel dari tahun ke tahun. Hal ini diakui berdasarkan data yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Ilustrasi stunting. Foto: net

Babel Penangan Stunting Terbaik

Dikutip dari litbang.kemkes.go.id, berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), pada tahun 2021, Babel menjadi salah satu provinsi dengan penanganan stunting terbaik dengan prevalensi di bawah 20 persen. Babel disebutkan berada pada 6 besar provinsi bersama Bali, Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Yogyakarta.

Dalam tiga survei berbeda yakni Millenium Challenge Account Indonesia (MCAI), pada 2016 prevalensi stunting Babel 21,9 persen. Kemudian di 2019 pada angka 19,93 (Survei Status Gizi Balita Indonesia), dan 18,6 persen dari survei SSGI. Diketahui, angka tersebut kurang dari standar tertinggi kronik yang ditetapkan oleh WHO (World Health Organitation) yakni 20 persen.

Hal ini menempatkan Babel masuk dalam daftar 6 daerah prevalensi stunting terendah se-Indonesia bersama Bali, DKI Jakarta, Yogyakarta, Kepulauan Riau, dan Lampung, sekaligus memberikan kontribusi terhadap penanganan stunting secara nasional yang digalakkan pemeritah pusat.


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur