Ilustrasi Tugu Satam di titik nol kota Belitung/ Foto: Babelinsight
Batu Satam pertama Kali ditemukan di Pulau Belitung pada tahun 1973 di Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit.Orang Belanda pada masa penjajahan menyebutnya dengan istilah “Billitonite” setelah digunakan oleh seorang peneliti dari Belanda yang melakukan penelitian terhadap Batu Satam pada tahun 1922. Sehingga muncul adanya persepsi asal nama Belitong adalah dari kata Billitonite yang artinya Batu Pulau Belitong.
------------------------------------
Siapa yang tak tahu bahwa tugu satam? ini menjadi salah satu spot foto favorit pada saat perhelatan G20 di Belitung, tak peduli siang ataupun malam, banyak anak muda yang memanfaatkan moment ini untuk mengambil foto di depan tugu satam tepatnya nol kilometer di pusat kota Belitung.
Tapi…SoBi udah tahu sejarah batu satam? Banyak sekali cerita dan mitos dari batu yang berasal dari luar angkasa ini. Mulai dari batu ini dapat melindungi kita dari energi-energi negatif sekitar atau sulitnya mencari batu ini jika kita berniat untuk menemukannya.
Namun jangan khawatir, di Belitung cukup banyak toko-toko souvenir yang menjual baru satam ini, baik dalam bentuk cincin, anting, maupun bentuk perhiasan lainnya. Sebelum belanja, yuk kita baca sejarah satam
Sejarah batu satam
Pengunjung yang antri berfoto di batu satam/ foto: Babelinsight
Batu Satam berasal dari reaksi tabrakan meteor dengan lapisan bumi yang mengandung timah tinggi. Dilansir dari wikipedia hal ini terjadi dieprkirakan sekitar 700 ribu tahun lalu. Pulau Belitung memiliki kandungan timah yang sangat banyak sehingga serpihan batu meteor yang telah tersebar keseluruh pelosok dunia telah bereaksi dan membentuk batu yang berwarna hitam di Pulau Belitung.
Batu berwarna hitam yang dikenal sebagai “Batu Satam" paling sering diburu oleh para kolektor batu di seluruh dunia karena batu satam ini hanya terdapat di Indonesia terutama di Pulau Belitung dan merupakan batu yang langka. Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa jika ada seseorang yang berniat untuk mencari batu ini, maka mereka tidak akan menemukannya. Karena batu satam ini ditemukan oleh pelimbang/penambang saat mencari timah.
Namun kalian harus tahu bahwa batu hitam pada Tugu Satam yang berada di tengah-tengah simpang lima Belitung yang dibangun pada tahun 2010 tentu saja bukanlah Batu Satam asli, melainkan replika Batu Satam besar yang ditopang dengan lima pilar besar
Nah, waktu yang tepat untuk menikmati keindahan Tugu batu satam adalah pada malam hari, cahaya lampu di sekitar Tugu satam ini, makin menambah indanya malam, terlebih banyak sekali bendera-bendera dari 22 negara delegasi yang dipajang di sana. Jangan lupa agar kalian menyiapkan dompet yang tebal ya...karena di sekitar Tugu Satam ini, terdapat banyak jajanan dan juga toko-toko souvenir khas Negeri Laskar Pelangi