Founder Sekuntum Melati, Melati Erzaldi sebagai Panelis dalam acara Womenpreneurs Indonesian Networks bersama Dian Yusuf Chairwomen WIN/ foto: babelinsight
Terinspirasi dari semangat perjuangan Ibu Kartini, Melati Erzaldi menerapkan pemberdayaan perempuan secara khusus melalui sebuah model pembelajaran yang mampu mengakomodasi potensi sumber daya manusia (SDM) perempuan sesuai dengan minat dan bakat serta potensi sumber daya alam di Bangka Belitung. Dan berdirilah Sekuntum Melati (Sekolah Perempuan Mandiri dan Terlatih) di Bangka Belitung.
---------------------------------------
TINGGINYA angka stunting yang ada di Bangka Belitung menurut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bangka Belitung (Babel), Fazar Supriadi Sentosa menunjukkan prevalensi stunting pada 2021 mencapai 18,6 persen. Yang sejak tahun 2010 lalu sebesar 29 persen.
Prevalensi stunting di kabupaten/kota di Babel, tertinggi di Kabupaten Bangka Barat (Babar) 23,5 persen, disusul Belitung Timur 22,6 persen, Bangka Tengah 20 persen, Bangka Selatan 19,4 persen, Bangka 17,5 persen, Pangkalpinang 16,7 persen dan Belitung 13,8 persen.
Sementara itu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tahun 2020, menempati posisi tertinggi pernikahan dini se-Indonesia dengan persentase 18,76 persen. Angka ini jauh di atas angka nasional yang mencapai 10,34 persen. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3ACSKB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Asyraf Suryadin .
Hal tersebutlah yang melatarbelakangi semangat Melati Erzaldi, untuk mencari solusi. Perempuan. Ya, perempuan menajdi salah satu kunci untuk dapat menekan masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Tentunya perempuan bukan sembarang perempuan. Perempuan yang berdaya, perempuan yang bersuara.
Di situlah langkah awal ide Sekolah Perempuan Mandiri dan Terlatih atau Sekuntum Melati terbentuk. Terinspirasi oleh semangat RA Kartini untuk memberdayakan perempuan di Indonesia, dan gagasan akan penting kesetaraan pendidikan bagi setiap orang. “Kartini” dari Bangka Belitung ini melakukan hal serupa, mengedukasi dan memberdayakan yang ada di Negeri Serumpun Sebalai.
Persiapan
Persiapan pembentukan Sekuntum Melati, bersama dinas terkait dan Indra Uno Chairman Of MRUF and Co Founder OK OC/ foto: babelinsight
Pada hari Senin tanggal 13 Januari 2020 bertempat di ruang pertemuan Batu Rakit Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung diadakan Kegiatan FGD Peningkatan Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2017-2022, Melati Erzaldi dengan menghadirkan narasuber Bapak Indra Uno Chairman Of MRUF and Co Founder OK OC. Dinas terkait pun turut hadir untuk memberikan dan menyiakan data mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Babel, Indeks Pembangunan Gender (IDG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Menurut Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Catatan Sipil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( DP3ACSKB) faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab tertinggi adanya ketimpangan dalam rumah tangga, termasuk di dalamnya kekerasan yang terjadi terhadap perempuan, pernikahan usia muda dan juga stunting yang dialami balita.
Beranjak dari hal tersebut Founder Sekuntum Melati, Melati Erzaldi menghubungkan titik-titik penting untuk menguraikan masalah ini. Dirinya mengungkapkan bahwa faktor pendidikan untuk pemberdayaan perempuan merupakan jawaban untuk masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Baca Juga: Mahakarya Sekuntum Melati 'Embrio' Lahirnya Perempuan Babel Kuat dan Berdaya
“Perempuan harus terdidik, dan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan, karena dari sanalah perempuan dapat menemukan potensi mereka, dan membuat mereka berdaya dan mandiri, baik secara pemikiran maupun ekonomi”
- Melati Erzaldi -
Lokus Sekuntum Melati
Dalam pemilihan lokasi sekolah dilakukan survey terlebih dahulu oleh dinas yang terkait. Terdapat beberapa point yang menjadi perimbangan, mengapa Sekuntum Melati wajib ambil bagian pada desa tertentu, anatar lain, angka stunting yang tinggi, jumlah pernikahan anak yang tinggi, Jumlah kepala keluarga (KK) yang banyak (Prasejahtera dan KS.1) dan jumlah usaha ekonomi keluarga yang rendah.
Pembangunan pemberdayaan perempuan diarahkan pada pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan “Perempuan Terlatih dan Mandiri” secara ekonomi dengan 4 pilar yang dibangun yaitu, ekonomi, percaya diri, enterpreneursip dan terlatih, pendidikan merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan tujuan tersebut.
- Melati Erzaldi -
Tak tanggung-tanggung selain melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah swasta, lembaga N-G-O, masyarakat dan stakeholders terkait. Melati pun melibatkan United Nations Entity For Gender Equality and the Empowerment of Women Indonesia (UN WOMEN) untuk bersama-sama menyusun kurikulum Sekuntum Melati
Materi Pembelajaran
Perumusan kurikulum sekuntum melati melibatkan UN Women/foto: Babelinsight
Jika dikulik lagi, ada hal unik mengenai kurikulum pembelajaran yang ditawarkan di Sekuntum Melati, selain berlandaskan kebutuhan masyarakat lokal dan juga kekayaan alam yang ada. Materi yang diberikan juga menyangkut psikologi dan kesehatan wanita.
Bagaimana cara menghadapi masalah dalam rumah tangga, bagaimana cara menyelami pikiran anak-anak yang beranjak dewasa, bahkan bagaimana seorang ibu atau wanita harus merasa bahagia dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Terbukti banyak wanita merasakan manfaat dari sekolah ini tak hanya meningkatkan kemampuan mereka, tetapi juga mendidik mereka untuk menjadi perempuan dengan pola pikir baru.
Baca Juga: Temukan Hasil Kreasi Sekuntum Melati, Di sini!
Panelis di WIN
Melati bersama Dian Yusuf the Chairwomen WIN/ foto: babelinsight
Berkat kegigihanya yang tentunya didukung oleh banyak pihak, pada acara The Inaugurations of Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN) ini, Melati Erzaldi didaulat menjadi panelis bersama entrepreneurship panel lainnya seperti Tri Hanirita Chairwoman Indika Investindo Holding Company; Maharani Kemala CEO of Urban Company; Wiwin D. Herawati Director of Program Alignment WIN, yang merupakan pemilik Si Cepat. Acara ini juga digagas oleh Bintang Puspayoga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
"Proses yang membuat kita semakin tangguh, menjadi perempuan yang berdaya, lakukan inovasi tanpa batas, kreasi tanpa basa-basi never give up, dan nikmati prosesnya,"
- Melati Erzaldi -
Kebaikan yang bergulir
Melati Erzaldi saat memberikan arahan kepada siswa sekuntum melati di desa Tanjung Gunung Bangka Tengah/ foto: babelinsight
Mulai dari Barat Bangka hingga Timur Belitung, Sekuntum Melati Hadir, ratusan wanita sudah belajar di sana, dan bisa dibayangkan, wanita-wanita tersebut akan menyebarluaskan serta menerapkan ilmu yang mereka dapatkan dari sekolah ini. Betapa banyak kebaikan yang sudah ditebar dengan memberdayakan potensi perempuan di Bangka Belitung. Tak hanya penurunan angka stunting atau penurunan tingkat pernikahan muda yang ada, tetapi juga perempuan kini juga punya daya, punya suara.