"...namun kebanyakan orang tidak mengetahui siapa jurnalis/wartawati pertama di Indonesia. Dia adalah Roehana Koeddoes, perempuan kelahiran Koto Gadang desa (nagari), Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 20 Desember 1884 silam dengan nama asli Siti Ruhana.
Orang mengenal Najwa Shihab sebagai Jurnalis hebat, yang tegas dan kritis saat menyampaikan informasi dalam program acara televisi Mata Najwa. Atas kepiawaiannya di bidang jurnalistik itu, berbagai penghargaan telah diraihnya.
Roehana Koeddoes, Perempuan pertama yang jatuh cinta pada dunia jurnalistik. Meskipun tidak menempuh jalur pendidikan formal, sejak kecil dirinya sudah cinta dengan membaca buku, bahkan setiap lembaran kertas yang ditemukannya dengan cermat dibacanya hingga tuntas. Ibu angkatnya, Jaksa Alahan Panjang yang mengajari membaca dan menulis serta ilmu pengetahuan di rumah, karena saat itu belum ada satupun perempuan yang bersekolah.
Semangat dan keinginan yang tinggi agar perempuan memiliki pendidikan, pada usianya yang ke 17 dirinya mulai mengajar baca tulis, kerajinan tangan hingga membaca Al Quran dan literasi Arab di lingkungan sekitar dengan mendirikan sekolah kerajinan Amai Setia.
Saat menginjak usia 24, Roehana menikah dengan seorang notaris Abdul Koeddoes, yang membuat namanya dikenal dengan Roehana Koeddoes. Sang suami mendukung perjuangannya hingga dirinya terjun ke dunia jurnalistik dengan bergabung di surat kabar pertama di Sumatera Barat, Soematra Koran dilanjutkan dengan koran kedua Pelita Kecil, Poetri Hindia hingga dipercayai mengelola surat kabar Soenting Melajoe dan Perempuan Bergerak. Selain itu tulisan-tulisannya tentang perjuangan juga sering dimuat di berbagai surat kabar nasional pada waktu itu.
Roehana Koeddoes tutup usia pada usia 88 tepat pada peringatan hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 1972. Atas jasa-jasanya Roehana Koeddoes dinobatkan sebagai jurnalis pertama di Indonesia pada tahun 1974, dan dianugerahi sebagai perintis pers Indonesia pada tahun 1987. Oleh Presiden Joko Widodo, pada tanggal 7 November 2019, Roehana Koeddoes dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.
ML