Hasil karya musisi Lampung dengan nama akun @Humara La'ay Pesisir Barat yang meremix "Adek, cinta tak selamanya indah, dek" memang jadi hiburan tersendiri bagi pengguna TikTok dan Instagram. Tapi tahukah kita, bahwa cinta memang bukanlah punya tuan dan puan?
LUCU memang. Pengungkapan yang jujur. Tapi entah kenapa itu memang benar. Cinta, bahkan sampai di sini pengikut Adam dan Hawa tak pernah mau rasa, apa itu cinta, apa arti cinta.
Dan, adek mau berdansa dengan cinta? Janganlah engkau sia-sia menggiring angin, padahal terasa tertangkap pun tidak.
Tahukah adek, cinta itu tak selamanya indah?
Seringgit dua kupang.
Karena yang mereka tahu, dengan menyebut cinta maka sahaya bahagia luar biasa. Padahal cinta kerap menggenggam bara, pun senang merekam dendam.
Adek, cinta itu tak selamanya indah dek.
Karena mengumbar kata cinta memang semudah mereka membuka mata membalikkan wajah. Jika sedang suka, kata cinta jadi berjuta makna pengobat rasa. Namun kala duka yang durja, kata cinta mati bersama nurani. Benci dan caci jadi kalimah pusaka. Enak lauk dikunyah-kunyah, enak kata diulang-ulang.
Adek, cinta itu tak selamanya indah dek.
Karena bagi mereka sang pengagum raga, menaruh bunga di atas meja lalu memberi kecupan mesra, sudah pantas dinamakan cinta. Atau dengan memetik dawai sambil berdendang riang, sudah pantas dibilang mencinta lalu berdansa sampai lupa akan norma. Ya. Cinta memang menyesat karena ia tak punya rambu untuk sekat.
Adek, cinta itu tak selamanya indah dek.
Karena terkadang, menitik air mata kala hati terluka, itu sudah engkau kata; alah sakit karena cinta.
Lalu membelai dan mengusap dengan mata menyendu, maunya dibilang "Aku sudah kadung cinta" Layaknya yang bulat tidak datang menggolek, yang pipih tidak datang melayang.
Coba tanya kekasihmu. Bisik dia, tahukah apa arti cinta? Mengapa mengumbar kata cinta kalau masih tak siap menerima luka? Bukankah katanya cinta itu adalah pengorbanan hati? Tapi kenapa masih banyak yang merasa sakit hati dikhianati?
Adek, cinta itu tak selamanya indah dek.
Karena cinta itu misteri. Cinta itu bukan anugerah. Cinta dan sayang tidaklah satu saudara kandung. Jangan sebut cinta, jika sayang kadang dibuang. Cinta dan sayang ada di tempat yang berbeda. Jangan satukan mereka, karena kau akan sakit pada akhirnya karena menasbih sayang melantar cinta.
Adek, cinta itu tak selamanya indah dek.
Karena tahukah kau, layaknya cinta Adam kepada Hawa adalah teka-teki yang tak akan dipecahkan anak cucu-nya. Bukan semata tentang rasa, tapi cinta tentang gores makna, bahwa manusia mengumbar cinta lewat derasnya air mata, entah itu bahagia atau duka.
Adek, cinta itu tak selamanya indah dek.
Karena cinta tak pandang hatimu siap atau tidak. Cinta tak peduli kau mau atau tidak. Cinta tak tunggu kau kuat atau tidak. Karena jika cinta telah berkata-kata, Mark Antony dan Cleopatra pun harus rela mati dengan racun berbisa. Begitu pun kisah Romeo dan Juliet. Mereka tercipta karena kita mahluk naif, seolah tahu apa itu cinta padahal kita buta.
Adek, janganlah mencinta. Karena dia selalu membawa pisau tajam yang siap melukaimu. Tak peduli kau sedang terlelap atau terjaga, karena terkadang para pecinta berlakon bak pujangga, yang jika tak dapat tanduk, telinga pun dipulas.
Adek, percayalah cinta itu tak selamanya indah, dek.
"Karena sebenarnya cinta itu adalah benih-benih benci yang dibungkus rindu," kata mama. (*)
Penulis: PAI